KINERJAEKSELEN.co, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty menyampaikan optimisme terhadap peningkatan daya saing industri pertahanan nasional, khususnya perkembangan yang ditunjukkan PT Pindad. Ia menilai bahwa industri pertahanan Indonesia saat ini tidak hanya berkembang di pasar domestik, tetapi juga telah menembus pasar ekspor.
“Itu tidak hanya menembus pasar domestik, tapi kita tahu mereka sudah ekspor. Jadi daya saing industri pertahanan kita sudah meningkat,” ujar Evita kepada Parlementaria saat kunjungan ke PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/12/2025).
Tambahnya, produksi Pindad yang mencakup senjata, kendaraan taktis, hingga alat berat seperti eksavator dan berbagai produk industri lainnya, semakin menunjukkan kematangan daya saing nasional. Melihat pengalaman panjangnya di Komisi I dan Komisi VI sebelumnya, Evita mengatakan bahwa performa industri pertahanan terus menunjukkan tren positif.
Ia juga menyoroti perhatian besar Presiden terhadap pengembangan industri pertahanan, termasuk proyek mobil produksi nasional yang kini sudah mencapai sekitar 2.000 unit dan diproyeksikan akan dipakai sebagai mobil dinas menteri serta pejabat negara di masa mendatang.
Terkait tantangan suku cadang yang masih mengandalkan impor, Evita menilai hal itu sebagai bagian dari proses bertahap. Ia menambahkan bahwa riset energi alternatif berbasis kelapa sawit juga membuka peluang besar dalam menekan biaya bahan bakar nasional.
Dari sisi dukungan DPR, Evita menegaskan bahwa Komisi VII siap memberikan dorongan melalui penyederhanaan regulasi, perluasan akses pasar, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di industri pertahanan.
“Mereka tadi minta kemudahan regulasi, terutama dalam hal ekspor. Prosesnya masih panjang. Ke depan jarak waktu pengurusan itu bisa dipersingkat,” jelasnya.
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu berharap percepatan regulasi, penguatan teknologi, dan sinergi pemerintah dapat terus mendorong industri pertahanan Indonesia menjadi mandiri dan semakin kompetitif di pasar global, seperti dikutip dari parlementaria, Jumat [5/12/2025] siang.
[sam/red]













