KINERJAEKSELEN.co, Jakarta – Menanggapi isu adanya bandar belum sepekat sehingga deklarasi Koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS batal yang sempat dilontarkan Fahri Hamzah, Surya Paloh menanggapi dengan santai.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bahkan sempat menyinggung penangkapan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo saat merespons deklarasi koalisi yang batal digelar 10 November.
Sebelumnya, mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut koalisi NasDem, Demokrat dan PKS batal deklarasi karena ada bandar yang belum sepakat. Paloh lalu menanggapinya.
“Saya sudah katakan bandar apa itu? Yang jelas Sambo memang sudah ditangkap,” ucap Paloh lalu tertawa di sela HUT NasDem di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11).
Paloh pun meminta agar isu bandar ini dibuka sejelas-jelasnya. Dia menegaskan pihaknya tidak ingin terkejut.
“Saya katakan saya amat sangat terbuka siapa saja yang mau danain ini, coba kasih tahu, sebut yang jelas,” tuturnya.
Sebelumnya, Fahri menyebut semua orang tahu jika deklarasi koalisi pro Anies batal karena bandar belum sepakat. Fahri juga menyinggung angka 20 persen yang belum terkumpul.
“Deklarasi tanggal 10 November sudah gagal, gara-gara bandar belum sepakat. Sudahlah, kita kan sudah tahu semua kan, bandar belum sepakat, duit belum terkumpul, 20 persen belum terkumpul, ya gagal,” ujar Fahri
Fahri tidak menjelaskan lebih lanjut soal bandar yang dimaksud. Dia lanjut menuturkan analisisnya soal pengaruh bandar dalam pemilu.
“Yang bisa jatuhkan partai itu bandar, pembelian tiket itu. Pengumpulan tiket 20 persen itu bukan kerja parpol, itu kerja bandar. Parpol nggak sanggup, Anies Baswedan nggak sanggup,” terangnya.
Fahri mengatakan partai yang bebas dari bandar hanya satu. Mereka yakni PDIP.
“Yang agak bebas dari bandar cuman PDIP, cuman PDIP enggak punya calon sendiri yang populer, calonnya yang tidak dikehendaki, itu kan dilema,” sebut Fahri.
[nug/red]
Semuga menjadi negara maju yg terkaya di dunia