Catatan Risdiana Wiryatni *)
Tanggal 1Rabiul Awal 1447 H, bertepatan dengan hari Jumat tanggal 5 September 2025 seluruh kaum muslim merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, tidak lain merupakan warisan peradaban Islam yang dilakukan secara turun temurun.
Dalam catatan historis, Maulid Nabi Muhammad SAW dimulai sejak zaman kekhalifahan Fatimiyah di bawah pimpinan keturunan dari Fatimah az-Zahrah, putri Muhammad. Perayaan ini dilaksanakan atas usulan panglima perang, Shalahuddin al-Ayyubi (1137M-1193 M), kepada khalifah agar mengadakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin dalam perjuangan membebaskan Masjid al-Aqsha di Palestina dari cengkraman kaum Salibis. Yang kemudian, menghasilkan efek besar berupa semangat jihad umat Islam menggelora pada saat itu.
Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. adalah sebagai bentuk upaya untuk mengenal akan keteladanan Nabi Muhammad SAW.sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah pemimipn besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.
Banyak hikmah yang bisa dipetik oleh para umat islam ketika memperingati Maulid Nabi, diantaranya adalah meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat dan rezeki yang diberikan kepada kita umat manusia.
Dalam momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, hikmah yang bisa kita petik adalah mengajarkan keadilan. Nabi Muhammad SAW merupakan contoh pemimpin yang sempurna dan adil. Hikmah yang bisa dipetik adalah, penting untuk memperlakukan semua orang dengan adil meskipun berasal dari suku, agama, dan ras yang berbeda.
Kita tidak boleh membedakan perilaku kita hanya karena kita tidak berasal dari suku, agama, dan ras yang sama. Karena derajat semuanya sama di mata Allah SWT.
Mengajarkan Kedermawanan dan Kemurahan Hati.
Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang sangat patut untuk dikagumi. Bagaimana tidak, sosoknya sangatlah dermawan dan murah hati. Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu berbuat baik kepada sesama dan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.
Marilah kita jadikan peringatan maulid Nabi Muhammad sebagai bukti kecintaan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana sabda beliau; “barang siapa yang mencintaiku, maka kelak dia akan bersamaku di surga”.
Meneguhkan Kecintaan kepada Rasulullah SAW
Hikmah Maulid Nabi SAW berikutnya bagi seorang mukmin adalah memupuk kecintaan terhadap Rasulullah SAW.
Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan isteri, kecintaan terhadap harta, kedudukannya, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri. Rasulullah bersabda, “Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tua dan anaknya. (HR. Bukhari).”
Nilai-Nilai Akhlak Rasulullah yang Perlu Diteladani
- Kejujuran (Shiddiq) – Rasulullah selalu menjaga ucapan dan tindakannya agar sesuai dengan kebenaran.
- Amanah – Beliau dipercaya oleh masyarakat Mekah bahkan sebelum diangkat menjadi Nabi.
- Kesabaran – Rasulullah selalu sabar menghadapi ujian, caci maki, hingga peperangan.
- Kepedulian Sosial – Rasulullah begitu peduli pada fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang lemah.
- Kasih Sayang – Akhlaknya penuh kelembutan, bahkan terhadap musuh sekalipun.
Di tengah tantangan zaman modern, umat Islam perlu menjadikan peringatan Maulid Nabi sebagai refleksi spiritual. Bukan sekadar seremonial, tetapi benar-benar mendorong kita untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, serta menebarkan kebaikan dan kasih sayang di sekitar kita.
Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 adalah momen yang tepat untuk mempererat kecintaan kepada Rasulullah dengan meneladani akhlak mulia beliau. Semoga peringatan ini menjadi pengingat agar kita senantiasa menebarkan kebaikan, menjaga kejujuran, serta peduli kepada sesama.
“Sungguh, pada diri Rasulullah itu terdapat suri teladan yang baik bagimu.” QS. Al-Ahzab: 21
*CEO Kinerja Group