KINERJAEKSELEN.co, Ambon – Pemerintah Provinsi Maluku pada hari Senin (21/11/2022), telah menandatangani nota kesepakatan bersama atau memorandum of understanding (MoU), dengan investor Tasageoby Group, yang bakal berinvestasi sebesar USD 250 juta atau setara dengan Rp.3,7 triliun di daerah ini.
Penandatanganan MoU ini, digelar di Kantor Gubernur Maluku, antara Gubernur Maluku Murad Ismail dengan Chief Executive Officer (CEO) PT. Tasageoby Group Mr. Stuart Townley Janes.
Penandatanganan MoU dengan investor Tasgeoby Group ini, terutama terkait kerjasama penyediaan moda transportasi kapal terbang berteknologi Wing in Ground (WIG) Craft.
Kerjasama ini, menurut Gubernur Maluku Murad Ismail, merupakan hal yang sangat penting untuk mendorong peningkatan konektivitas transportasi di Maluku. Sebagai Provinsi Kepulauan dengan 1.340 pulau yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota, maka tantangan ketersediaan transportasi yang handal, terjadwal dan durasi perjalanan yang singkat.
Sebagaimana diketahui, persoalan akses transportasi merupakan permasalahan yang sejak lama menghambat pelaksanaan pembangunan seperti pelayanan masyarakat, logistik maupun ekonomi biaya tinggi yang mengakibatkan daya saing daerah menjadi rendah.
Kerjasama dengan pihak Tasageoby ini dinilai Gubernur Maluku Murad Ismail, untuk pemanfaatan moda transportasi WIG Craft produksi pabrikan Aron Flying Ship Ltd. asal Korea Selatan ini.
Dengan dukungan Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Biro Pemerintahan, Biro Hukum dan OPD lainnya di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, diharapkan dapat mempersingkat waktu perjalanan pada berbagai daerah di Maluku, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pemajuan pariwisata, perdagangan, penanggulangan bencana maupun pelayanan kesehatan.
Pada tahap awal, terkait uji coba kapal terbang WIG ini, akan dibangun fasilitasi pelabuhan untuk operasional dengan fokus tahap awal pada lokasi di Ambon, Mashoi, Seram Utara dan Banda, dan akan dikembangkan pada tahapan selanjutnya di kabupaten/kota lainnya di Maluku.
WIG Craft diharapkan dapat menjadi alternatif inovasi atas permasalahan transportasi di Maluku selama ini, dimana moda transportasi WIG Craft yang merupakan kombinasi moda transportasi udara dan laut, dapat beroperasi di seluruh wilayah Kepulauan Maluku dengan berbagai kondisi cuaca yang seringkali menghambat konektivitas tranportasi laut maupun udara.
Diharapkan dengan beroperasinya WIG Craft, hambatan konektivitas antar wilayah/ pulau di Maluku dapat teratasi sehingga dapat memberi kontribusi terhadap meningkatnya ekonomi daerah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Investasi USD 250 Juta
Terkait nilai investasi yang akan ditanamkan pihaknya, Chief Executive Officer (CEO) PT. Tasageoby Group Mr. Stuart Townley Janes menuturkan, akan menanamkan investasi sebesar USD 250 juta itu, untuk empat area minat utama kami, yaitu di bidang perikanan, pertanian, pariwisata dan perhotelan, serta transportasi.
“Pada tahap awal ini, Tasageoby Group fokus pada bidang transportasi melalui anak perusahaannya, Tasageoby Logistics dengan IndoWIG sebagai ujung tombaknya, selaku pengguna akhir dan operator kapal terbang teknologi WIG,” ungkap Stuart, Senin (21/11/2022).
Tasageoby Group sendiri, kata dia, telah ditunjuk sebagai agen non eksklusif, untuk kapal terbang WIG produksi ARON Flying Ship asal Korea Selatan ini, untuk dipromosikan dan menemukan pembeli bagi produk mereka di Indonesia.
Mr. Stuart katakan, terkait hal tersebut, pihaknya dari Tasageoby Group sudah melakukan pertemuan, dengan berbagai pihak terkait di Jakarta maupun di Ambon, untuk pengembangan teknologi kapal terbang WIG Craft ini.
“Pak Gubernur Maluku, Murad Ismail sangat menyambut baik rencana investasi kami, terutama terkait kapal terbang WIG, yang diharapkan bisa membantu akses transportasi, untuk menghubungkan wilayah-wilayah di Maluku, yang sulit akses transportasinya,” ungkap Mr. Stuart, yang berpengalaman lebih dari 40 tahun di bidang penerbangan, dengan 13.000 jam terbang helikopter dalam beragam operasi di Indonesia maupun berbagai lokasi di seluruh dunia ini.
Gubernur Murad, lanjut Communication Manager PT. Tasageoby Group, Zairin Salampessy, bahkan sempat bertemu langsung dengan CEO dan President Aron Flying Ship Ltd Mr. Hyun Wook Cho, serta Director Global Sales & Marketing Aron Flying Ship Ltd Mr. Conrad Parker.
Zairin menuturkan, pada pertemuan di Juni 2022 ini, kepada Gubernur Murad, Mr. Cho menyampaikan hasil kunjungannya ke Kota Ambon dan Masohi, bersama pihak Tasageoby Group yang sementara berinvestasi untuk mengembangkan akses transportasi di Maluku, dengan membeli kapal terbang berteknologi WIG produksi Aron.
Kedatangan pihak Aron ke Maluku, lanjut Zairin, difasilitasi langsung oleh Tasageoby Group, terkait kolaborasi kedua pihak untuk bersama membangun training centre di Maluku, tepatnya di Kota Masohi, yang bukan saja berguna bagi Maluku tapi juga untuk Indonesia.
Training center untuk crew WIG Craft ini, disebut Zairin, merupakan satu-satunya di dunia, di luar Korea Selatan. Itu artinya setiap pembeli kapal terbang WIG, dari mana pun di dunia, crew dan teknisinya akan dilatih secara khusus pada training center yang ada di Maluku.
Menurut dia, Mr. Cho sendiri sudah langsung datang ke calon lokasi training center di Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, dan mengaku merasa puas dan menyebut lahan yang tersedia the best untuk membangun pusat pelatihan.
“Hasil kunjungan ini disampaikan Mr. Cho kepada pak gubernur. Termasuk rencana Tasageoby untuk membangun pelabuhan atau WIG Port di Kota Ambon dan Masohi yang sangat direspon dengan positif dan antusias oleh Pak Gubernur Murad,” ungkap Zairin.
Pada kesempatan yang sama, kata Zairin, Mr. Cho juga menyampaikan keinginannya untuk memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah Maluku.
“Semua ini karena dukungan Gubernur Murad dalam memberikan kemudahan dalam berinvestasi, yang membuat mereka dari Aron Flying Ship sangat antusias, termasuk keinginan mengembangkan pariwisata di Maluku yang dianggap punya banyak potensi,” tuturnya.
Jika kedepannya pariwisata ini berkembang dengan baik, kata Zairin, maka pihak Aron berusaha mengupayakan kerjasama untuk membuka akses penerbangan langsung dari Korea ke Ambon.
Mohammad Nurlette.