Kadin Donggala Sebagai Pintu Masuk Investor

Foto : Ketua Umum Kadin Donggala, Rahmad M. Arsyad bersama Bupati Kasman Lassa dan Direktur Utama PT. Esa Putlii Pratama Utama, Ahmad Bhakty Baramuli saat Peresmian Tambak Udang Vaname di Desa Lombonga.

 

KINERJAEKSELEN.co, Donggala – Pemberdayaan masyarakat pedesaan sebagai suatu proses membangun ekonomi melalui pengembangan dan peningkatan kemampuan SDM, perubahan perilaku dan pengorganisasian. Oleh karena itu, KADIN Donggala hadir sebagai pintu dalam upaya membangun usaha di daerah bersama pengusaha dan melibatkan masyarakat utamanya di pedesaan.

Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Donggala, Rahmad M. Arsyad menjelaskan, soal tambak udang vaname ini sangat beresiko tinggi dan butuh modal besar. Kadin sebagai pintu harus mampu menawarkan suatu produk dan meyakinkan kepada investor untuk mau menanamkan modalnya di Donggala.

“Membangun 1 hektar tambak udang vaname dengan tehnologi tinggi butuh biaya Rp.2,5 hingga Rp.3 milyar, ini butuh pelaku industri. Jadi dengan metode inti plasma masyarakat pemilik lahan akan terbantu pembiayaan hingga masa panen dari pihak perusahaan. Intinya potensi sumber daya alam kita terkelola dan lapangan kerja terbuka dan ekonomi tumbuh di pedesaan.” Terangnya.

Yang membedakan Inti Plasma perusahaan kebun sawit dan tambak udang vaname papar Rahmad, seluruh modal usaha di tanggung pihak PT. Esaputlii Prakarsa Utama. Masyarakat pemilik lahan akan menjadi karyawan dan mendapat upah atau gaji standar diatas UMP dari perusahaan serta pembagian keuntungan 3% Bruto dari hasil panen kepada tiap-tiap pemilik lahan saat panen.

“Peran Kadin di Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 salah satu tugasnya membantu perekonomian daerah, mewujudkan dunia usaha yang kuat, berdaya cipta dan berdaya saing tinggi. Jadi peran Kadin di dalam Undang-Undang seperti itu.” Tukasnya.

Karena di ketahui lanjut Rahmad, angka kemiskinan di Kabupaten Donggala sangat tinggi berkisar 12% yang angkanya hamper mencapai 50 ribuan penduduk miskin. Dan ini harus kita tekan dan di hilangkan, untuk itu perlu ada cara memutus mata rantai kemiskinan dengan program padat karya.

Dengan rentang waktu lebih dari empat bulan sebagai Ketua Kadin Donggala, sebagaimana disampaikan dalam persentase saat itu membuka lapangan pekerjaan dan mengangkat komoditi unggulan daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Donggala. Ungkapnya.

Dan buah kerja dan kerja sama dengan seluruh pihak tegas Rahmad, bisa di buktikan dan di laksanakan secara bersama-sama program-program KADIN Smart bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang di targetkan dan semuanya berjalan lancar.

Artinya, seluruh usaha komoditi unggulan dari berbagai sektor kita dorong maju dan agar bisa tumbuh pesat dan bisa berdaya saing. Seperti tambak udang vaname, kebun jagung, petani sawah dan kegiatan peningkatan sumber daya petani melalui pelatihan-pelatihan khusus terus dilakukan. Jelas Tenaga Ahli Gubernur Sulteng itu.

Selain itu terang Rahmad, KADIN Donggala juga mengajak perbankan terjun langsung di tengah masyarakat untuk membantu UMKM, petani dan nelayan melalui Kredit Usaha Rakyat serta digitalisasi UMKM dan kini ada 200 UMKM di Donggala bisa berjualan di pasar digital, kini produk tenun sarung Donggala sudah masuk di Bukalapak yang bernilai tinggi.

“Tidak mudah mengajak para pengusaha untuk masuk dan berinvestasi di daerah, saya orangnya tidak suka neko-neko. Saya mengerjakan pekerjaan yang saya tahu, dan mau belajar hal yang saya tidak tahu, dan tidak malu bertanya kepada orang yang tahu.” Pungkasnya.

Penulis : DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *