KINERJAEKSELEN.co, Jakarta – Kasus hukum yang menjerat si wanita emas Hasnaeni, salah satu tersangka kasus dugaan korupsi penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast tahun 2016-2020, menyeret Partai Demokrat dan PDIP untuk saling tuding terkait status keanggotaan di partai politik hingga berujung ‘saling serang’.
Sebelumnya Partai Demokrat dan PDIP saling serang soal pihak tinggal gunting pita. Saat itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDIP yang hanya tinggal meresmikan alias tinggal gunting pita sejumlah proyek yang dikerjakan Pemerintahan Demokrat.
Pernyataan SBY tersebut bergulir bagai bola liar. Sejumlah partai pendukung pemerintahan Jokowi, termasuk PDIP mengkritik keras pernyataan SBY terkait pihak tinggal gunting pita.
Perseteruan kedua partai politik itu, kini kembali mencuat. Pernyataan keras disampaikan Demokrat, yang tidak menerima Hasnaeni, tersangka kasus korupsi, dikaitkan dengan Demokrat.
Herzaky Mahendra Putra, selaku Kabakomstra mengungkap, Hasnaeni telah menjadi kader PDIP sejak tahun 2018.
“ Hasnaeni itu di Pilkada 2017 menjadi teman Ahok, pendukung Ahok garis keras. Padahal Demokrat jelas-jelas mengusung AHY dan Silvi. Lalu, Juli 2018 Hasnaeni pindah ke PDIP,” kata Herzaky Jumat (13/9/2022) menanggapi informasi viral yang beredar.
Meski begitu, Herzaky juga tidak menampik bahwa Hasnaeni pernah menjadi caleg dari Partai Demokrat pada tahun 2014. Herzaky pun menekankan, Hasnaeni saat ini merupakan kader PDIP dan pendukung Ahok.
“ Mengapa kemudian dikait kaitkan dengan dia pernah jadi caleg Demokrat tingkat Provinsi DKI Jakarta di tahun 2014? Bukannya terakhir dia kader PDIP dan pendukung garis keras Ahok?” ujarnya.
Kepada masyarakat, Herzaky meminta agar kasus yang membelit Hasnaeni tidak dikait-kaitkan dengan Partai Demokrat. Dia pun meminta agar netizen tidak menjadi seperti elit yang suka menebar hoaks.
Tanggapan PDI Perjuangan
Melansir dari detiknews, elit PDIP Junimart Girsang membantah tudingan Partai Demokrat. Berasarkan database PDIP, kata Junimart, Hasnaeni tidak pernah menjadi kader PDI Perjuangan.
Junimart Girsang pun menganggap, apa yang disampaikan Partai Demokrat adalah hoaks, dan meminta agar Demokrat berhenti menyebarkan fitnah.
“Statement di atas adalah hoaks. Sebaiknya belajar membenahi partai untuk lebih baik tanpa menyebar fitnah,” ucap Junimart Girsang, dilansir dari detiknews.
[nug/red]