KINERJAEKSELEN.co, Yogyakarta – Sri Sultan Hamengku Buwono X resmi dilantik menjadi Gubernur DIY bersama KGPAA Paku Alam X sebagai Wakil Gubernur DIY untuk periode tahun 2022-2027, Senin 10 Oktober 2022. Pelantikan dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara Jakarta berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY.
Sebelum pelantikan, dilakukan kirab jalan kaki di kompleks istana negara yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, diikuti Sultan HB X dan Paku Alam X yang mengenakan pakaian putih-putih. Mereka berjalan bersama diikuti oleh pasukan istana diiringi lagu mars “Maju Tak Gentar”.
Seusai pelantikan yang ditandai dengan pengambilan sumpah jabatan, dilakukan penandatanganan berita acara pelantikan oleh Presiden RI, serta Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Seremoni pelantikan ditutup dengan nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya.
10 Harapan Rakyat
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY menegaskan ke depan, Pemda DIY yang dipimpin gubernur dan wakil gubernur harus bekerja keras mewujudkan harapan rakyat untuk hidup bahagia dan sejahtera.
Berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak, ia menyimpulkan ada 10 poin harapan rakyat yang penting mendapatkan perhatian dan dengan kerja keras harus diwujudkan oleh pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2022-2027.
Pertama, pemenuhan akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial dan penanggulangan bencana (mitigasi bencana) secara adil dan berkelanjutan.
Kedua, percepatan pembangunan wilayah perbatasan khususnya memenuhi akses masyarakat terhadap infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.
Ketiga, pemenuhan akses teknologi informasi dan literasi di kalurahan dan kelurahan guna mendukung pemanfaatan teknologi infomasi secara positif bagi masyarakat termasuk pemberdayaan ekonomi rakyat dan ekonomi kreatif.
Keempat, Mendukung pembangunan di kalurahan dan jelurahan dengan mengalokasikan anggaran minimal Rp 1 Milyar per kalurahan dan kelurahan. Menjadikan kalurahan dan kelurahan sebagai pusat pelayanan publik, pertumbuhan ekonomi rakyat, dan pengembangan kebudayaan.
Kelima, percepatan penyelesaian masalah kemiskinan dan ketimpangan.
Keenam, pemenuhan akses untuk disabilitas atas pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial dan lapangan kerja.
Ketujuh, pengembangan kebudayaan, ketentraman dan mewujudkan Bhineka Tunggal Ika dengan konsisten melawan intoleransi, ekstrimisme dan terorisme.
Kedelapan, mewujudkan APBD dan Dana Keistimewaan guna mewujudkan masyarakat adil makmur khususnya komitmen menciptakan lapangan kerja dengan optimalisasi partisipasi masyarakat.
Kesembilan, menggelorakan semangat anti korupsi.
“Dan yang kesepuluh perlunya meningkatkan kerja sama dengan daerah lain, luar negeri dan pihak ketiga untuk mendukung pembangunan DIY,” kata Eko Suwanto, yang turut menghadiri seremoni pelantikan Sultan dan Paku Alam di Istana Negara Jakarta.
(mar)