KINERJAEKSELEN.co, Jakarta – Korban jiwa insiden stadion Kanjuruhan, Malang usai laga Arema FC dan Persebaya, menurut data terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, bertambah menjadi 174 orang meninggal dunia.
Selain korban meninggal dunia, ada 11 orang mengalami luka berat, dan 198 orang lainnya mengalami luka ringan.
Menurut wakil gubernur Jawa Timur Emil Dardak, saat ini para korban, menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondang Legi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta Husada dan RSUD Mitra Delima.
Emil juga mengatakan, untuk korban meninggal dunia, sebagian jenazah sudah teridentifikasi, sebagian lainnya belum.
Bagi keluarga yang mau melapor, Emil mempersilahkan melapor ke Posko yang ada di depan Balai Kota Malang.
“ Kalau ada keluarga yang mau melapor itu poskonya ada di depan Balai Kota Malang. Kontaknya 112, di BPBD kota Malang,” kata Emil.
Sebelumnya diberitakan, kerusuhan antar suporter pecah dalam laga yang digelar dalam rangka laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Dugaan sementara, banyaknya korban tersebut akibat terinjak-injak supporter lain dan sesak nafas akibat semprotan gas air mata dari aparat keamanan.
Kericuhan ini terjadi setelah para supporter turun ke lapangan karena tidak terima atas kekalahan Tim Singo Edan dalam menjamu Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3.
Kerusuhan pun semakin memanas hingga petugas keamanan kewalahan dan menembakkan gas air mata ke arah kerumuman supporter.
[nug/red]