Dedi Mulyadi Meminta Masyarakat Tidak Memberikan Parsel Lebaran Kepadanya

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

KINERJAEKSELEN.co, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta masyarakat untuk tidak memberikan parsel Lebaran kepadanya. Sebagai gantinya, ia menyarankan agar parsel tersebut dialihkan menjadi paket sembako untuk diserahkan kepada warga yang kurang mampu.

Menurutnya, ini lebih bermanfaat bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Permintaan ini disampaikan Dedi di Bandung pada Kamis, 20 Maret 2025, menjelang perayaan Idulfitri 1446 Hijriah. Ia bahkan mengusulkan agar paket tersebut bernilai sekitar Rp150.000 dan diberikan langsung kepada tetangga atau lingkungan terdekat yang membutuhkan.

“Saya sampaikan yang mau memberi parsel buat gubernur lebih baik tidak usah kirim, tapi berikanlah pada warga yang membutuhkan,” ujar Dedi Mulyadi di Kota Bandung.

Dedi menjelaskan, parsel yang akan diberikan ke warga yang membutuhkan bisa berupa paket dengan nominal Rp 150.000. Kemudian paket tersebut diserahkan langsung kepada warga yang membutuhkan di sekitar lingkungannya.

“Kirimkan parsel  ke warga berupa paket nilainya Rp150.000, antarkan ke tetangga, teman-teman yang kurang mampu di lingkungannya,” jelas Gubernur yang akrab disapa dengan KDM

Pemberian paket tersebut, kata Dedi Mulyadi, akan meringankan beban warga apalagi saat menghadapi Lebaran.

Dedi menyebut, parsel yang diberikan kepada dirinya akan kurang bermanfaat.

“Ini kan bagus, kalau ada 100 orang yang kirim ke saya, misalnya mereka bisa memberi 10 orang berarti sudah ada 1.000 orang yang bisa dibantu. Dibandingkan ditumpukin di tempat saya nggak ada yang makan,” ungkapnya.

Dedi kemudian memberikan pesan kepada masyarakat apabila ingin memberikan parsel kepada gubernur, cukup berisi tulisan selamat Idul Fiitri ditambah catatan laporan sudah memberikan paket kepada warga kurang mampu.

“Sampaikan ucapan Lebaran ke gubernur dalam bentuk kertas saja dikasih tulisan, Pak Gubernur Selamat Hari Raya Idul Fitri, titipan parselnya sudah saya berikan kepada Mak Acah, Mak Imih, Mak Inah, dan seterusnya. Sebutkan saja namanya,” tutur Dedi.

[Kemal]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *