Indonesia-Africa Forum di Bali Berakhir, Sepakati Kerja Sama Bisnis US$3,5 Miliar

Caption Foto: Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Siti Nugraha Mauludiah (ketiga kanan) menyampaikan pandangannya bersama Deputy Minister of International Relations and Cooperation Namibia Jenelly Matundu (keempat kanan), Deputy Minister for International Cooperation and Economic Integration Liberia Ibrahim Nyei (kedua kiri), Deputy Secretary General Infrastructure, Productive, Social and Political sectors, East African Community Andrea Aguer Ariik Malueth (ketiga kiri), Director and Resident Representative Regional Hub Indonesia Islamic Development Bank (IsDB) Amer Bukvic (kedua kanan), Senior VP of Japan International Cooperation Agency Ando Naoki (keempat kiri), Country Director for Indonesia and Timor-Leste, East Asia and Pacific, World Bank Carolyn Turk (kanan) dan moderator Frank Matsaert (kiri) saat Diskusi Panel sesi VI Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024). Diskusi panel tersebut bertema Development Cooperation, True Partnership for Mutual ProgressStrengthening Collaboration among Indonesia, Africa, and Global Stakeholders. Media Center IAF II-HLF MSP/Fikri Yusuf/nym.

KINERJAEKSELEN.co, Badung [3/9] – Pertemuan Indonesia-Afrika Forum (IAF) ke-2 2024 berakhir pada Selasa (3/9/2024) petang. Indonesia berhasil mencatatkan 32 kerja sama bisnis dengan nilai total lebih dari US$3,5 miliar.

Selama dua hari pertemuan IAF ke-2, beberapa pencapaian penting yang disepakati antara lain, penandatanganan 4 kesepakatan bisnis di sektor industri strategis, 9 sektor bisnis kesehatan, dan 6 sektor bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Demikian diungkap Direktur Afrika Direktorat Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Dewi Justicia Meidiwaty, Selasa (3/9/2024) di Nusa Dua, Bali.

IAF ke-2 dikatakannya tidak hanya menjadi ajang perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Swasta untuk meraih potensi kerja sama bisnis, namun juga turut melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkolaborasi bersama.

Hal ini dapat dilihat dari tercapainya 16 kesepakatan bisnis antara UMKM Indonesia dengan perusahaan-perusahaan asal Afrika dalam ekshibisi yang berlangsung selama dua hari dan mendapatkan kunjungan dari lima pemimpin negara Afrika. “Ini yang menjadikan forum kali ini bersifat lebih inklusif,” ujar Dewi.

Sebagai tambahan, Memorandum of Cooperation (MoC) antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan JICA (Japan International Cooperation Agency) untuk kerja sama pembangunan ke Afrika juga ditandatangani di sela-sela acara IAF ke-2.

IAF ke-2 juga berhasil memperkuat kerja sama ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan Afrika, membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan kemajuan di kedua wilayah. (Kemlu/TR/Elvira Inda Sari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *