KINERJAEKSELEN.co, Jakarta – Pengaruh politik uang pada Pemilu 2024, diyakini akan semakin mengecil, sebab tingkat kecerdasan dan kesejahteraan pemilih semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Hal itu disampaikan Pengamat Politik Ray Rangkuti, di Sorong, Papua Barat Daya, Selasa 14 Desember 2022.
“ Praktik politik uang tidak pernah akan hilang pada pemilu di Indonesia, namun pengaruhnya semakin kecil. Survey membuktikan bahwa politisi yang memberikan uang kepada pemilih belum tentu juga dipilih,” kata Ray Rangkuti, dikutip dari Antara
Ray mengungkapkan, tingkat kecerdasan dan kesejahteraan pemilih kita semakin meningkat, sehingga jika diberi uang hanya seratus ribu pasti menolak. Terkecuali dalam jumlah besar lima ratus ribu hingga satu juta rupiah, dan belum tentu calon anggota legislatif (caleg) sanggupi hal itu.
Pemilih generasi muda sekarang, sambung Ray, adalah generasi berwatak independen dari politik. Karena itu, dalam pengawasan pemilu, Bawaslu tidak perlu lagi mengkhawatirkan pemilih, tetapi fokus calon pemimpin dari mana sumber calon untuk kampanye.
Menurutnya, hal ini penting, karena akan mempengaruhi sistem pemerintahan ketika pemimpin yang terpilih dibiayai oleh para pebisnis yang punya kepentingan tertentu.
“ Sudah pasti dampaknya sistem pemerintahan yang sudah sangat demokratis seperti saat ini akan mengalami kemunduran,” ujarnya.
“ Sistem demokrasi Indonesia dari waktu ke waktu mengalami peningkatan sangat baik. Bahkan sistem demokrasi Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara demokrasi yang baru di dunia,” ucapnya lagi.
Karena itu, menurut Ray, sistem demokrasi saat ini harus dipertahankan dengan partisipasi masyarakat, sehingga tidak menjadi kemunduran akibat para penguasa.
[Antara/nug/red]