Sikapi OTT di Unila, DPR tegaskan kampus jangan sampai jadi sarang mafia

Konferensi pers di Gedung Merah Putih di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Agustus 2022, terkait kasus OTT Rektor Unila (ft. KPK)

KINERJAEKSELEN.co, Jakarta – Operasi tangkap tangan [OTT] yang menjerat Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani, membuat dunia pendidikan tercoreng.

Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal sangat menyayangkan peristiwa tersebut, pasalnya menurut dia, citra lembaga pendidikan yang seharusnya sebagai institusi yang memberi nilai-nilai teladan bagi bangsa, tercoreng.

“ Saya amat prihatin atas terjadinya OTT KPK kepada Rektor Universitas Lampung (Unila) dalam kasus suap penerimaan mahasiswa baru. Rasanya hancur pendidikan kita, kemana lagi bangsa ini akan mengambil teladan,” kata Mustafa Kamal dalam keterangannya, dikutip Senin (22/8/2022),

Mustafa meminta, peristiwa ini agar menjadi bahan evaluasi total bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Kata dia, praktik ilegal di Unila merupakan fenomena gunung es di dunia pendidikan kita.

Menurut legislator Partai Keadilan Sosial (PKS) ini, pendidikan kita dari berbagai bidang maupun jenjang perlu dievaluasi total, karena integritas merupakan karakter yang paling mendasar.

Secara tegas Mustafa juga meminta, agar kampus tidak menjadi sarang mafia dalam proses penerimaan mahasiswa baru.

“ Jangan sampai kampus sebagai lembaga pendidikan justru menjadi sarang mafia. Jikalau itu terjadi, maka robohlah benteng pertahanan moralitas bangsa,” tuturnya.

Sebelumnya Komsisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Dalam kasus ini KPK menetapkan rektor Universitas Negeri Lampung  (Unila) Prof Dr Karomani sebagai tersangka.

Selain Karomani, KPK juga menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka, yakni Wakil Rektor (Warek) 1 Bidang Akademik Heryandi (HY) Ketua Senat M. Basri (MB) serta pihak swasta Andi Desfiandi (AD). Andi ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap, sedangkan KRM, HY dan MB ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

[nug/red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *