Ngemil merupakan kebiasaan yang menyenangkan di tengah aktifitas sehari-hari. Sering kita jumpai, aktifitas akan terasa nyaman bila disertai dengan ‘ngemil’. Misalnya membaca sambil ngemil, nonton film juga lebih seru bila ditemani dengan cemilan. Namun harus hati-hati tubuh jangan sampai melar hanya gara-gara kebiasaan ngemil yang tidak sehat.
Ngemil dalam arti yang benar tentu tak menjadi masalah, bahkan diperbolehkan. Pola makan kita yang sudah diatur tiga kali sehari, boleh jadi menjadi tidak bagus bila sekali konsumsi jumlahnya berlebihan. Selain konsumsi karbohidrat yang berlebihan, bisa memicu beragam ekses negatif seperti kekenyangan yang justru bisa mengganggu aktifitas keseharian kita, seperti ngantuk, lemes dan lain sebagainya.
Ngemil artinya makan sedikit-sedikit tetapi sering. Metode ini menjadi alternative cara menikmati hidangan yang menyenangkan, nyaman dan bisa mengurangi ekses terhadap kesehatan tubuh.
Kerja anggota tubuh kita akan memaksakan diri untuk mencerna makanan berat sekaligus. Anggota tubuh yang dipaksa kerja berat seperti itu secara terus menerus akan mempengaruhi kerja anggota tubuh lainnya. Cepat atau lambat akan membuat kinerja tubuh mengalami kelelahan bahkan kerusakan.
Analoginya, bila mesin saja bisa rusak karena terlalu diforsir kerja berat secara terus menerus, anggota tubuh pun juga akan bernasib sama. Karena itu, membebani kerja yang ringan dalam tempo dan irama yang sesuai, akan membuat stamina tubuh tetap dalam kondisi fit dan prima selama seharian penuh.
Sebisa mungkin kurangi konsumsi gula. Gula dimaksud bisa bersumber dari gula yang sudah diproses seperti yang terdapat di pasaran. Ada yang berwarna putih, ada yang agak kekuningan. Gula putih banyak mengalami proses sehingga tidak lebih sehat disbanding gula yang berwarna agak kekuningan.
Gula juga bisa bersumber dari makanan yang mengandung kadar gula tertentu. Kalaupun ngemil, takarlah konsumsi kadar gulanya agar tidak berlebihan. Mungkin pagi hari bisa mengkonsumsi jus buah saja tanpa gula. Namun buah yang dipilih kira-kira tak tak banyak menggunakan pestisida dalam proses perawatannya selama masa tanam.
Upayakan konsumsi gula diminimalisir sejak pagi hingga siang hari. Sarapan dan makan siang cukup memanfaatkan kadar gula dari makanan yang dikonsumsi. Sementara kebutuhan nasi sebagai kebiasaan kita, sebisa mungkin menggunakan nasi merah, ataupun dari beras organic lainnya. Sebab kandungan gula pada nasi putih masih sering menjadi ancaman bagi kesehatan tubuh.
Intinya, menu makan berat kita harus tetap mempertimbangkan efek terhadap kesehatan kita. Bahan makanan yang akan dikonsumsi sudah semestinya bahan-bahan yang steril dari kandungan zat berbahaya bagi kesehatan, mulai dari nasi, sayur ataupun ikan yang hendak dikonsumsi.
Untuk cemilan yang mungkin sulit untuk kita tinggalkan, sebaiknya dikonsumsi di sela-sela waktu makan berat kita. Menu makan berat jangan terlalu banyak, kemudian diselingi dengan cemilan berupa makanan ringan sebelum waktu makan berat berikutnya.
[risdiana/red]