KINERJAEKSELEN.co, Jakarta – Dampak konflik geopolitik Timur Tengah antara Iran dan Israel yang semakin meningkat dan saat ini disebut sudah merambat ke Indonesia.
Ekonom mengungkapkan bahwa hal ini menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi perekonomian global termasuk Indonesia.
Menurut Achmad Nur Hidayat yang merupakan ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangungan Nasional “Veteran” Jakarta, dampak dari konflik tersebut dapat menjalar melalui harga energi dan pangan, serta ketidakpastian ekonomi yang mungkin terjadi akibat eskalasi konflik.
“Indonesia, sebagai negara pengimpor minyak, akan sangat rentan terhadap fluktuasi harga ini,” jelas Achmad saat dihubungi oleh Disway.Id pada Sabtu 5 Oktober 2024.
“Saat harga minyak naik, biaya impor energi juga akan meningkat, yang pada akhirnya membebani anggaran negara,” paparnya.
Achmad menambahkan bahwa akan ada kemungkinan dimana Pemerintah akan terpaksa menaikkan harga bahan bakar dalam negeri, yang berujung pada peningkatan biaya transportasi dan produksi.
“Dampak langsungnya adalah inflasi yang lebih tinggi, yang dapat menggerus daya beli masyarakat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi,” pungkas Achmad.
Selain itu, ketegangan antara Israel dan Iran juga dapat memengaruhi harga komoditas pangan.
Hal ini dikarenakan banyak negara di Timur Tengah yang mengimpor bahan pangan dalam jumlah besar dari negara-negara produsen, termasuk Rusia dan Ukraina.
“Dengan adanya ketidakstabilan di kawasan, pasokan komoditas pangan bisa terganggu, yang kemudian akan berdampak pada kenaikan harga pangan di pasar internasional,” terang Achmad.
Masih dengan Achmad, Indonesia yang juga mengimpor sebagian besar bahan pangan seperti gandum, gula, dan kedelai, akan terpapar oleh fluktuasi harga ini.
Menurut Achmad, jika ketegangan antara Israel dan Iran berkepanjangan, maka Indonesia dapat mengalami inflasi yang lebih tinggi, defisit transaksi berjalan yang semakin besar, dan peerlambatan pertumbuhan ekonomi.
Lonjakan harga bahan bakar dan pangan juga akan memperburuk kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.
Selain itu, volatilitas di pasar keuangan global bisa mengganggu stabilitas ekonomi domestik, memicu penurunan nilai rupiah, dan memperlambat laju investasi.
Dalam jangka panjang, ketahanan energi dan pangan akan menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Pemerintah perlu bersiap dengan kebijakan yang adaptif untuk melindungi ekonomi domestik dari dampak eksternal yang mungkin semakin besar di masa depan.
https://disway.id/read/826295/dampak-konflik-geopolitik-timur-tengah-ke-perekonomian-indonesia-dibeberkan-ekonomi
(Disway/red)