KINERJAEKSELEN.co, Maluku Tenggara – Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting, yang mana stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Dari permasalahan tersebut Maria K. Ohoiwutun, S.Pi selaku peneliti berusaha membuat produk yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan,terutama bagi bagi anak-anak untuk mencegah terjadinya stunting.
Menurut Maria, teripang memiliki prospek menjadi salah satu sumber makanan paling bergizi karena memiliki kandungan nutrisi lengkap, yakni karbohidrat, asam lemak, asam amino, juga beberapa komponen vitamin, sterol serta beberapa jenis mineral.
Dari semua kandungan nutrisi tersebut membuat teripang berpotensi sebagai sumber makanan faktor pertumbuhan tinggi.
Secara umum, diketahui teripang merupakan komoditas perikanan bernilai ekonomis tinggi namun, selama ini teripang hanya diolah dalam bentuk teripang kering.
” Untuk meningkatkan harga jual dan selera makan konsumen adalah dengan cara diversifikasi produk yaitu menganekaragamkan produk dengan memanfaatkan teripang pasir (Holothuria scabra) menjadi berbagai macam produk, seperti nugget teripang, pempek teripang, kerupuk teripang, abon teripang, bakso teripang, dll,” kata Maria K. Ohoiwutun.
Pengembangan diversifikasi produk teripang, kata dia, dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat “PPDM Kampung Nelayan Teripang, Desa Watuar, Maluku Tenggara” yang didanai KEMDIKBUDRISTEK 2022.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilakukan oleh tim dosen Polikant, Santi P.T Rahantoknam, S.IK, M.Si (Ketua), Maria K. Ohoiwutun, S,Pi, M.Si, Meyske A. Rahantoknam, SE, M.Si dan Mariana Y. Beruatjaan, S.Pi, M.Si.
Pelaksanaan kegiatan PKM diversifikasi produk ini menerapkan kurikulum kampus merdeka yang diikuti oleh mahasiswa lintas program studi yaitu Manajemen Rekayasa Budidaya Laut (MRBL), Teknologi Budidaya Perikanan (TBP), Manajemen Rekayasa Pengolahan Hasil Perikanan (MRPHP), dan Agribisnis Perikanan (AGP).
Diversifikasi produk teripang yang dilakukan adalah nugget, pempek, abon dan kerupuk. Kerupuk teripang bisa dikonsumsi oleh semua usia, mulai dari balita sampai lansia, rasanya gurih, renyah dan bergizi tinggi.
” Lebih cocok lagi dikonsumsi bagi anak-anak yang menderita stunting (pertumbuhan terhambat/pendek) maupun siapa saja yang menderita penyakit tulang, karena kandungan kalsium yang cukup tinggi yaitu sebesar 6104 mg,” terang Maria K. Ohoiwutun.
Lebih lanjut menurut Ohoiwutun produk teripang merupakan salah satu pangan alternative yang baik yang harus dikembangkan dalam rangka membantu program pemerintah daerah untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Maluku Tenggara.
[red]