KINERJAEKSELEN.co, Jakarta – Banjir besar yang melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Senin (3/3/2025) telah menyebabkan dampak ekonomi yang signifikan.
Akibat banjir selain rusaknya fasilitas umum, hilangnya harta benda, juga kerugian secara ekonomi.
Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi, total kerugian akibat banjir ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 5 triliun.
“Bisa dibayangkan, ribuan toko ritel tutup, tempat usaha meliburkan pekerja, akses jalan macet, dan aktivitas bisnis lumpuh,” ujar Diana, Jumat (7/3).
Meski begitu, Diana menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan warga terdampak dan membersihkan area banjir agar aktivitas bisa kembali normal.
Selain penanganan jangka pendek, Kadin juga mendorong pemerintah untuk menyiapkan strategi mitigasi agar banjir tidak terus berulang. Beberapa langkah yang disarankan antara lain:
- Meningkatkan sistem drainase di wilayah rawan banjir.
- Mengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) secara efektif untuk mencegah luapan air.
- Mengembangkan sistem peringatan dini agar masyarakat bisa bersiap menghadapi banjir.
- Mengelola limbah dan sampah agar tidak menyumbat saluran air.
- Menyiapkan rencana kontinjensi termasuk evakuasi dan pemulihan pasca-banjir.
- Membangun infrastruktur anti-banjir seperti tanggul, pintu air, pompa, dan waduk.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya banjir dan pentingnya mitigasi.
- Melakukan penghijauan di lahan terbuka untuk meningkatkan daya serap air.
- Memperkuat kerja sama antarwilayah guna mencegah banjir skala besar.
Sementara itu, BNPB melaporkan bahwa banjir di Bekasi merendam 155 rumah dengan ketinggian air 150-200 cm.
Di Jakarta, banjir mencapai ketinggian 300 cm dan berdampak pada 1.027 jiwa. Pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan logistik serta mengerahkan perahu karet untuk evakuasi.
Dengan kerugian ekonomi yang begitu besar, langkah konkret dan kerja sama berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan banjir secara berkelanjutan.
[nug/red]