KINERJAEKSELEN.co, Palu – GAPENSI adalah Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional yang didirikan sejak 63 tahun silam merupakan asosisasi jasa konstruksi tertua dan terbesar di Indonesia. Gapensi merupakan Anggota Luar Biasa KADIN dan merupakan Anggota Kelompok Unsur Perusahaan Jasa Konstruksi pada Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional atau LPJKN yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999.
Asosiasi Gapensi tetap konsisten mendukung pembangunan sebagai mitra pemerintah dalam bidang sipil, mekanikal, arsitektur dan tata lingkungan. Gapensi merupakan agent of development yang mengemban misi dalam pembangunan nasional. Terutama dalam bidang jasa konstruksi.
Sebagai Asosiasi Jasa konstruksi, GAPENSI menyelenggarakan Program-program pendidikan dan pelatihan bagi anggota serta memberikan berbagai informasi terkini tentang produk, teknologi konstruksi dan peluang pasar untuk anggotanya. GAPENSI telah menerima KADIN Award “NUGRAHA ADHIKA” sebagai Asosiasi Peringkat Terbaik 1 Anggota Luar Biasa KADIN Indonesia. Pemilihan ketua GAPENSI dilakukan melalui musyawarah setiap 5 Tehun sekali sesuai ketentuan di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Dan saat ini Badan Pengurus Daerah (BPD) GAPENSI Sulawesi Tengah pada 18 Agustus 2022 menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-IX untuk memilih ketua. Sebelumnya beberapa pengusaha konstruksi di Sulawesi Tengah akan maju dan siap bertarung di Musda untuk merebut kursi ketua. Namun belakangan nama Hj. Salma Rahman saja resmi mendaftar sebagai calon Ketua dalam perhelatan tersebut.
Demikian di katakan Ketua Panitia Pengarah (Steering Commitee), Hardi Yambas membenarkan hal itu. Sejauh ini hanya Ketua BPC GAPENSi Kota Palu saja yang mendaftar sebagai calon di Musda ini. Minimnya calon ketua yang mendaftar di Musda Ke-IX ini, bukan karena berminat atau tidaknya, tetapi berdasarkan regulasi yang ada, BPD Gapensi Sulteng saat ini dalam kondisi sekarat.
“Artinya produk regulasi yang di buat pemerintah saat ini, Sebagian tidak berpihak kepada asosiasi. Bagaikan pemerintah tidak membutuhkan, sehingga kami mencari figur yang tepat mencari ketua yang tepat dan bisa mengangkat marwah Gapensi. Meskipun kita hanya secara aklamasi memilih Hj. Salma Rahman sebagai Ketua dalam Musda besok, tetapi nantinya dia harus di dampingi dan di bantu orang-orang kredibel, punya kompetensi dan mindset cara berfikir untuk memajukan Gapensi Sulteng ke depannya.” Terang Hardi.
Di harapkannya, sosok ketua terpilih nanti memiliki kemampuan menjalankan roda organisasi agar bisa tumbuh, bangkit kembali, sejajar dengan organisasi lain dan bisa membangun kemitraan bersama pemerintah di daerah, serta bisa menjawab tantangan dari masyarakat pelaku ekonomi dan jasa konstruksi. Jadi tidak harus melihat siapa ketuanya, tetapi lembaga dan organisasinya harus menjadi bagian terpenting dari pemerintah daerah.
Hardi menjelaskan, minimnya minat pendaftar dalam hajatan Musda BPD Gapensi Sulteng bukan karena tidak jalannya organisasi dan lemahnya kepemimpinan Iskam Lasarika sebagai ketua. Akan tetapi karena kelemahan organisasi dan kekurangan pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan tertentu serta pola penerapan regulasi dari pemerintah.
“Saya akui, kita ada didalam dan memang banyak kekurangan dan kelemahan di masa lalu. Selaku pengurus dan Ketua SC kedepan kita harapkan, BPD Gapensi Sulawesi Tengah tidak lagi semacam itu. Gapensi sudah menjadi kebutuhan ekonomi masyarakat pelaku jasa konstruksi. Bisa bersinergi membangun kemitraan dengan pemerintah daerah, BUMN dan berbagai pihak sehingga bisa bermanfaat ke depan,” Terangnya.
Lebih lanjut di tegaskannya, kiranya para anggota Gapensi segera mengambil peran, jangan menjadi penonton di negeri sendiri. Mereka pengusaha lokal harus berperan aktif ikut ambil bagian dalam menjalankan roda pembangunan di daerah melalui pelaksana kegiatan jasa konstruksi.
“Melalui Musda Gapensi ke-IX ini, lahir pemikiran-pemikiran cerdas, gagasan dan ide-ide cemerlang dari para pengurus dan anggota yang mengarah kepada munculnya keberpihakan kepada asosiasi,’ Tegas Hardi berisyarat.
Hardi juga menolak soal syarat bagi para calon ketua diwajibkan menyetor biaya pendaftaran Musda sebesar Rp.100 juta yang kabarnya sangat memberatkan dan terindikasi menjegal calon lainnya untuk ikut dalam kontestasi pemilihan ketua BPD Gapensi Sulteng. Menurutnya, Biaya pendaftaran itu nantinya akan digunakan untuk membiayai seluruh keperluan Musda bukan syarat mutlak ataupun menghalangi calon lain.
“Itu bukan sebuah persyaratan, tapi sebagai bentuk kontribusi dari para calon ketua. Karena kondisi keuangan asosiasi lemah, untuk membiayai Musda di minta kontribusi dari para calon sebesar Rp.100 juta untuk di setor ke panitia pelaksana Musda. Dan ini bisa kita batalkan kalau keputusan musyawarah menolak itu,” Pungkasnya.
Secara terpisah, Ketua BPC Gapensi Banggai, Lisa Nasi, ST mengatakan, Musda kali ini hanya di ikuti 7 BPC sebagai peserta penuh dan ada 6 BPC yang tidak ikut karena belum melaksanakan Muscab. Artinya struktur kepengurusan 6 BPC tersebut telah berakhir dan belum terbentuk pengurus baru secara resmi dan masih dalam kondisi demisioner.
“Kami sebagai pengurus BPC Gapensi Kabupaten Banggai, ke depan berharap agar pengurus BPD Gapensi Sulteng setelah Musda ini, bisa menjadi lebih proaktif lagi dalam menjalankan organisasi dan membangun kemitraan dengan pihak pemerintah daerah serta memperhatikan para anggotanya utamanya kami dari bagian timur Sulawesi Tengah.” Imbuh pengusaha asal Luwuk itu.
Menurutnya, baru kali ini dalam perhelatan Musda Gapensi di Sulawesi Tengah kandidatnya perempuan. Kalau di tingkat BPC kan kami berdua sudah menjadi ketua, beliau Ketua BPC Gapensi Kota Palu dan saya di Kabupaten Banggai. Regulasi saat ini sangat menyulitkan kami sebagai pelaku jasa konstruksi, kami berharap kepemimpinan beliau nantinya, BPD Gapensi Sulteng akan semakin maju, sukses dan professional dalam bekerja.
“Oleh karena itu, fungsi pembinaan bagi para anggota benar-benar harus dilaksanakan. Perlu upaya secara terus-menerus dilakukan dalam meningkatkan kemampuan profesionalisme, manajerial, teknis dan daya saing serta kompetensi dari setiap pelaku jasa konstruksi, ini harus dilaksanakan. Sehingga cita-cita kita untuk mewujudkan pelaku jasa konstruksi yang profesional dapat menjadi kenyataan,” Imbuh Lisa.
Adapun Ketua Panitia Musda Gapensi Sulteng, Christian Seleng menyatakan, dirinya tidak mencalonkan diri sebagai Ketua Gapensi Sulteng pada Musda ini. “Regulasi yang berubah-ubah terhadap jasa konstruksi, membuat para pengusaha konstruksi kesulitan secara finansial. Makanya saya tidak maju bertarung di Musda,” Ungkapnya.
“Kami sudah sebulan lebih telah mempersiapkan segala sesuatunya terkait penyelenggaraan Musda. Sudah beberapa kali melakukan rapat bersama teman-teman panitia guna merampungkan persiapan menuju Musda, termasuk bertemu Gubernur dan beliau siap hadir dalam kegiatan nanti,” Singkat Teo sapaan akrabnya.
Lain halnya di katakan seorang anggota Gapensi yang enggan di sebut namanya mengungkapkan, selama kepemimpinan Iskam Lasarika menduduki posisi ketua BPD Gapensi Sulteng, kondisi internal asosiasi lumpuh dan tidak berjalan sesuai harapan seluruh anggota. Ibarat kata pepatah, “hidup segan matipun tak mau” itulah kondisi rilnya BPD Gapensi Sulteng. Ini menunjukkan betapa lemahnya kinerja seorang Iskam Lasarika sebagai ketua di BPD Gapensi Sulteng.
Di ungkapkannya, selama periode itu efektifitas konsolidasi organisasi secara internal tidak berjalan alias mandek. Buktinya sampai hajatan Musda sekarang ini, 6 BPC Gapensi di Kabupaten se-Sulteng belum melaksanakan Muscab. Dampaknya ke-6 BPC ini jadi korban karena tidak ikut dalam agenda Musda, ini sangat di sayangkan dan menjadi catatan penting untuk kedepannya.
Selanjutnya, terkait tentang pemberdayaan anggota ini juga tidak berjalan dan cenderung di abaikan oleh pengurus BPD Gapensi Sulteng di masa Iskam Lasarika. Baik dari segi pendidikan khusus keterampilan bagi anggota maupun melakukan sinergi kemitraan bersama pemerintah daerah. Anggota di biarkan tanpa ada perhatian membantu mencari jalan keluar bersama agar keluar dari berbagai kesulitan ataupun permasalahan yang di hadapi.
Dan agenda dalam Musda diantaranya, selain memilih Ketua BPD, juga membahas program kerja dan menyusun kepengurusan yang baru. Semoga saja dalam Musda kali ini menghasilkan Ketua dan Pengurus BPD yang kredibel, kompeten dan professional serta mampu bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan menjadikan BPD Gapensi Sulteng pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Selamat melaksanakan Musda Ke-IX, Pungkasnya.
[Tim Liputan Biro Sulteng]