Spirit  

Belajar dari kisah burung Elang

Foto ilustrasi

Catatan Risdiana Wiryatni

Satu-satunya burung yang berani mematuk elang adalah burung gagak (kauwwa). Burung gagak duduk di punggung elang, dan kemudian menggigit lehernya. Namun elang tak menanggapi atau bertarung dengan burung gagak.

Elang tak mau menghabiskan waktu atau energi dengan meladeni ulang si burung gagak. Elang hanya membuka sayapnya, dan mengepakkan sayap terbang lebih tinggi menembus langit. Semakin tinggi elang terbang, semakin sulit bagi gagak untuk bernafas, dan akhirnya gagak terjatuh karena kekurangan oksigen.

Belajar dari kisah tersebut, Anda tak perlu menanggapi pertarungan sia-sia. Anda tak perlu menjawab semua argumen, tuduhan, fitnah, nyinyiran atau kritik yang menyakitkan sekalipun. Angkat, dan gali terus potensimu, dan kepakkan sayapmu, terbanglah tinggi, niscara mereka akan jatuh sendiri.

Berhentilah membuang waktu dengan burung-burung gagak dalam kehidupanmu. Abaikan orang-orang yang hanya bisa nyinyir, kepakkan sayapmu dengan prestasi, dengan kinerja yang baik. Dan pada gilirannya, segala bentuk fitnah, nyinyir, dan upaya-upaya untuk menjatuhkan dirimu, akan memudar dengan sendirinya.

Bangunlah prasasti dengan prestasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *