BBWS Sumatra II segera usulkan penanganan dampak banjir ribuan ha padi di Karo ke pusat

Teks foto: Rombongan Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen Tanaman Pangan) Kementerian Pertanian RI bersama jajaran Pemkab Karo dan Balai Wilayah Sungai Sumatra (BBWS) II meninjau lokasi banjir yang berdampak pada area pertanian padi di daerah Paya Lah-Lah, Kecamatan Mardingding, Kabupaten Karo, Jumat (11/4/2025).

KINERJAEKSELEN.co, Medan — Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen Tanaman Pangan) Kementerian Pertanian RI, Dr Abdul Roni Angkat STP MSi, bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dan Balai Wilayah Sungai Sumatra (BBWS) II meninjau lokasi banjir yang berdampak pada ribuan hektare (ha) area pertanian padi di daerah Paya Lah-Lah, Kecamatan Mardingding, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Jumat (11/4/2025).

Dalam kunjungannya, Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI menyampaikan, kegiatan itu merupakan respons atas antusiasme masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Dia pun menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor guna menyelesaikan masalah banjir yang kerap terjadi akibat pertemuan dua aliran sungai di wilayah tersebut.

“Kami melihat langsung kondisi di lapangan. Ada indikasi penyempitan sungai, sedimentasi, atau kemungkinan faktor lain yang menyebabkan banjir. Semua unsur hadir hari ini, mulai dari Balai Wilayah Sungai (BWS), pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga DPRD. Harapannya, petani bisa mulai menanam kembali pada bulan Juni,” kata Dr Abdul Roni.

Dijelaskan, dampak banjir tersebut memengaruhi sekitar 1.500 sampai dengan 3.000 ha lahan pertanian. Jika dikonversi ke produksi, dengan asumsi misal rata-rata 5 ton per ha, potensi kehilangan hasil panen mencapai 15.000 ton beras.

“Saya sangat mengapresiasi semangat pemerintah Kabupaten Karo, baik bupati, wakil bupati maupun seluruh perangkat daerah yang terus berupaya mencari solusi. Kita harus bersatu dalam satu komado untuk pertanian,” ujarnya.

Wakil Bupati Karo, Komando Tarigan SP, dalam kesempatan itu menyampaikan harapannya agar penanganan banjir dapat segera tuntas.

“Kita berharap pekerjaan ini bisa selesai secepatnya sehingga masyarakat bisa kembali menanam di bulan Juni. Banjir ini sangat merugikan. Mari kita bersatu untuk mewujudkan visi Karo Sejahtera melalui sektor pertanian,” ujar Komando Tarigan.

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra II, Agus Safari menyebutkan, pihaknya telah meninjau langsung lokasi terdampak. Hasil sementara menunjukkan adanya sedimentasi dan penyempitan alur sungai dan saluran irigasi.

“Kami sepakat ini adalah kondisi mendesak. Program penanganan akan segera kami usulkan ke pusat, agar saat musim hujan datang, air dapat mengalir lancar dan tidak menggenangi sawah. Untuk jangka panjang, akan dilakukan penataan sungai dan saluran air,” ucap Kepala BBWS Sumatra II.

Anggota DPRD Kabupaten Karo, M Rapi Ginting, yang turut hadir pada peninjauan dampak banjir Paya Lah-lah juga berharap ada perhatian serius dari pemerintah pusat dan provinsi.

“Kami mohon dukungan agar petani di daerah Paya Lah-Lah tidak lagi mengalami kebanjiran saat bertani. Kami ingin kondisi bertani yang lebih baik ke depan,” ujar M Rapi Ginting, seperti dikutip dari medanbisnisdaily.com, Sabtu (12/4/2025) malam.

(KTS/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *