KINERJAEKSELEN.co, Jakarta – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menunjukkan langkah cepat atau “tancap gas” dalam mengungkapkan rencana strategis untuk membangun ekonomi Jabar pasca Lebaran 2025 .
Melalui unggahan media sosialnya, Dedi menegaskan pentingya mendorong investasi dan mempercepat proses perizinan.
“ Satu mendorong investasi agar berjalan cepat. Proses periizinannya tak boleh berliku-liku, saya buktikan hari ini saya selalu memberikan advokasi,” kata Dedi
Dedi mencontohkan advokasi yang dilakukan dalam proses pembangunan perusahaan BYD di Subang, yang diharapkan dapat menyerap antara 16.000 hingga 18.000 tenaga kerja.
Sebagai kepala daerah yang memiliki visi ke depan untuk membangun Jawa Barat, Dedi berkomitmen untuk menyelesaikan masalah terkait pembebasan tanah di kawasan industri Subang yang terkendala oleh praktik percaloan
“Tinggal persoalan beberapa hal seperti pembebasan tanah di area kawasan industri di Subang yang masih terkendala karena adanya percaloan-percaloan, orang menikmati keuntungan besar dari percaloan tanah. Itu nanti akan saya tangani dan tuntaskan dalam bulan April ini,” tegasnya.
Selain investasi, Dedi juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur pasca Lebaran, yang mencakup jalan, irigasi, sekolah, jaringan listrik untuk warga miskin, dan rumah untuk rakyat miskin. Total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan ini diperkirakan lebih dari Rp 5 triliun.
“Pembangunan itu tentunya akan memberikan dampak semakin terbukanya kesempatan orang untuk bekerja, terutama pekerja sektor informal yang mendominasi sistem pengelolaan ekonomi di Jawa Barat,” jelasnya.
Terkait rekruitmen tenaga kerja di Jawa Barat, Dedi mendorong sistem lamaran kerja berbasis online sehingga tidak ada lagi antrean pelamar kerja.
Menurut dia, perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dapat langsung mengakses bursa kerja yang disiapkan oleh Pemprov Jawa Barat.
“Nanti tinggal dipanggil siapa yang punya keahlian. Kemudian setelah diterima baru mengurus persyaratan, bukan mengurus persyaratan melamar yang belum tentu diterima. Sehingga semua akan berjalan dengan rapi,” tambahnya.
Dedi mengingatkan pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para pengusaha dengan mengurangi gangguan dari oknum aparat, ormas, LSM, atau preman.
Untuk menarik investasi, Ia juga berkomitmen untuk memberikan berbagai keringanan investasi agar para investor merasa dihargai saat berinvestasi di Jawa Barat.
“Karena mereka menyiapkan lapangan kerja,” katanya.
Lakukan tindakan tegas di berbagai sektor
Dedi Mulyadi, yang dilantik pada 20 Februari 2025, langsung mengambil tindakan tegas di berbagai sektor. Salah satu fokusnya adalah efisiensi anggaran, seperti memangkas belanja APBD Jabar hingga Rp6 triliun sehari setelah pelantikan.
Dana hasil efisiensi ini dialihkan untuk program yang lebih bermanfaat, seperti pembangunan ruang kelas SMA yang anggarannya dinaikkan dari Rp60 miliar menjadi Rp1,2 triliun. Langkah ini menunjukkan komitmennya untuk memperkuat infrastruktur dasar, yang menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi.
Beberapa kebijakan awal dan visi yang telah ia sampaikan memberikan gambaran tentang arah yang akan ditempuh untuk menggerakkan perekonomian Jawa Barat.
Selain itu, Dedi menekankan pentingnya sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi Jabar. Ia pernah menyatakan keinginannya agar petani mendapatkan keuntungan yang layak, dengan mendorong Bulog membeli gabah langsung dari petani pada harga yang ideal, sekitar Rp900 ribu per kuintal, serta membangun gudang berstandar untuk menjaga kualitas beras.
Pasca Lebaran, yang biasanya menjadi masa transisi setelah libur panjang, Dedi tampaknya akan memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendukung produktivitas sektor agraris, yang krusial bagi ekonomi lokal.
Dari sisi tata ruang dan lingkungan, Dedi juga berencana menata ulang kawasan seperti Puncak Bogor untuk mencegah bencana dan mendukung pariwisata yang berkelanjutan. Kebijakan seperti meliburkan angkot di jalur Puncak selama libur Lebaran dan mengevaluasi proyek wisata seperti Eiger Camp menunjukkan perhatiannya pada pengelolaan lalu lintas dan pelestarian ekosistem, yang secara tidak langsung berdampak pada daya tarik investasi dan ekonomi daerah.
Dengan pendekatan “tancap gas” yang telah ia tunjukkan sejak awal menjabat, ia berupaya menjadikan Jawa Barat sebagai lokomotif ekonomi Indonesia, sejalan dengan dukungan yang pernah disampaikan oleh pengusaha lokal seperti TB Nasrul Ibnu HR pada September 2024.
Langkah konkret selanjutnya diperkirakan akan lebih jelas setelah ia menggelar rapat strategis dengan jajaran Pemprov Jabar dan para penasihatnya, seperti Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti, yang telah ia gandeng untuk akselerasi pembangunan.
[Jagad]