Opini  

Urgensi Trauma Healing dengan Hipnoterapi di Kasus Pelecehan Seksual Panti Asuhan Darussalam An’Nur dan Risiko Penularan HIV AIDS

 

Kasus pelecehan seksual di Panti Asuhan Darussalam An’Nur, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten baru-baru ini dibulan oktober 2024 baru terungkap, hal ini menimbulkan keprihatinan sangat mendalam. Dengan jumlah korban yang baru dilaporkan hingga mencapai 32 anak, bahkan bisa bertambah, kasus ini bukan hanya sekedar tindakan kejahatan seksual, namun juga menjadi ancaman bagi kesehatan mental kejiwaan para korban yang mayoritas masih berusia anak-anak. Kejadian ini menunjukkan bahwa intervensi trauma healing sangatlah diperlukan, terutama melalui penanganan hipnoterapi untuk membantu proses pemulihan korban secara lebih mendalam.

Niko Andri Lesmana, penulis, jurnalis kinerjaekselen.co , berikut sebagai praktisi hipnotis dan hipnoterapi, serta pemilik akun Youtube “Caruban Misteri Channel” asal kota Cirebon, menyikapi penanganan pasca trauma dalam kasus ini sangat penting untuk mencegah dampak buruk jangka panjang. Korban pelecehan, khususnya yang mengalami sodomi, berpotensi mengalami kerusakan psikologis serius jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat. Salah satu risiko terbesar adalah munculnya perilaku menyimpang dari satu generasi ke generasi lainnya, menciptakan lingkaran kekerasan seksual yang lebih luas di kemudian hari karena dapat menular, serta yang dikhawatirkannya lagi adalah ancaman lebih meluasnya penularan virus HIV AIDS.

Dalam hal ini penanganan hipnoterapi dapat menjadi salah satu metode efektif dalam trauma healing. Melalui hipnoterapi, korban bisa diarahkan untuk mengelola emosi dan ketakutan mereka, Terlebih lagi, hipnoterapi berfungsi untuk memperbaiki pola pikir korban yang rusak akibat trauma, dan yang perlu jadi perhatian adalah, mencegah terbentuknya jaringan baru kaum penyuka sesama jenis yang bisa saja muncul akibat efek domino dari pelecehan ini.

Dampak sosial dari kasus ini juga tidak bisa diabaikan. Kasus pelecehan di Panti Asuhan Darussalam An’Nur berpotensi merusak citra yayasan dan lembaga-lembaga keagamaan lainnya, termasuk pondok pesantren. Masyarakat bisa kehilangan kepercayaan pada institusi-institusi yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi anak-anak yang tidak memiliki keluarga, sehingga memperburuk situasi sosial di masyarakat.

Oleh karena itu, trauma healing, terutama melalui hipnoterapi, harus menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini. Selain untuk meredam dampak negatif terhadap psikologis korban, metode ini juga dapat mencegah munculnya generasi baru dengan trauma yang sama, serta memutus mata rantai penyimpangan seksual yang berpotensi berkembang di masa depan.

[ NIKO ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *