KINERJAEKSELEN.co , Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kapasitas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan pelatihan cara pembuatan ramuan biosaka. Pelatihan ini sekaligus memperkenalkan sistem pertanian ramah lingkungan dari bahan alam sekaligus menghemat penggunaan pupuk kimia.
Koordinator Kelompok Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Rachmat mengatakan Biosaka bukan pupuk, bukan pestisida, tetapi elisitor yang berperan sebagai signaling bagi tanaman tumbuh dan berproduksi lebih bagus, hemat pupuk kimia sintetis, mengusir hama penyakit, lahan menjadi lebih subur.
“Biosaka memiliki kandungan hara makro-mikro rendah, tidak beracun bagi tanaman, kandungan hormon enzim, spora dan bakteri tinggi, mengandung PGPR bagus untuk pertumbuhan tanaman dan produksi,”ucap Rachmat pada Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Peningkatan Kompetensi Penyuluh Pertanian ASN di Aula Dinas TPH Sulteng, Jumat (28/10/22).
Selain itu, Rachmat menyebutkan bahwa ramuan biosaka dapat diolah sendiri sehingga biaya pembuatan mencapai 0 rupiah. Menurut penelitian, Biosaka juga mampu menghemat biaya pupuk kimia 50-90 persen.
“Misalkan petani normal pakai pupuk biasanya Rp 3 juta per hektar per musim. Dengan penggunaan biosaka penggunaan pupuk berkurang, cukup Rp 0,3 – 1,5 juta per hektar per musim,”ucapnya.
Rachmat menghimbau kepada para penyuluh untuk mengenalkan lebih lanjut biosaka ke penyuluh lainnya serta petani binaannya masing-masing untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, kesehatan tanah tetap terjaga dan produk pertanian yang dihasilkanpun aman untuk dikonsumsi.
“Biosaka dalam beberapa ujicoba di berbagai lokasi terbukti dapat berperan meningkatkan produktivitas tanaman,”ujar Rachmat.
Diketahui, Bimtek yang diselenggarakan Dinas TPH Sulteng ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas TPH Provinsi Sulteng, Nelson Metubun yang diikuti oleh perwakilan PPL se Sulawesi Tengah sebanyak 50 orang. Melalui Bimtek ini, PPL langsung melakukan praktek pembuatan biosaka dengan menggunakan alat dan bahan yang sangat mudah diperoleh di sekitar lahan pertanian.
[Red]