KINERJAEKSELEN.co, Jakarta – Baru baru ini viral fenomena masyarakat yang antre untuk membeli Gas Subsidi 3 Kg tabung melon, yang bahkan setelah antre lama, tetap tidak mendapatkannya. Dominan Masyarakat mengeluhkan kondisi pembelian gas 3 kg tabung melon, yang selama ini dapat mereka beli di warung warung terdekat, namun harus menuju ke pangkalan atau agen yang cukup jauh dari Lokasi rumah atau Lokasi usaha, dengan syarat tertentu serta juga membutuhkan biaya transportasi dan bahkan harus antre lama.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kewirausahaan UMKM, Raden Tedy menyampaikan bahwa fenomena ini cukup memprihatinkan, terutama dari info pengusaha UMKM bahwa mereka kesulitan mendapatkan Gas subsidi 3 kg, yang bahkan menghabiskan banyak waktu, sementara mereka harus membuka gerai usaha, sehingga tertunda.
“Kebijakan pemerintah dalam distribusi LPG subsidi dalam jangka panjang sangat baik, agar gas LPG subsidi tepat sasaran pada Masyarakat yang berhak, dengan harga sesuai kebijakan, namun kondisi saat ini justru membuat pengusaha UMKM kesulitan dalam operasional usahanya, teruatam usaha Mikro bidang kuliner yang sangat membutuhkan LPG Subsidi,” ujar Raden Tedy.
Kondisi akan menjadi normal, bila pihak pemerintah sudah menyiapkan pangkalan/agen LPG subsidi mencukupi, sehingga selain tepat sasaran dengan harga sesuai, juga Masyarakat terutama UMKM tidak kesulitan mendapatkan LPG Subsidi tersebut.
“Sebaiknya pemerintah melakukan kajian lebih mendalam, seperti halnya dalam hal penerapan pembelian BBM Subsisi atau Pertalite, yang membutuhkan waktu cukup Panjang dalam sosialisasi dan persiapannya, termasuk sistem digitalisasi dengan aplikasi MyPertamina, dimana pengusasah UMKM domain belum memiliki kompetensi yang baik dalam hal digitalisasi, sehingga saya menghimbau agar Pemerintah menunda dulu kebijakan aturan distribusi LPG Subsidi,” tegas Raden Tedy.
Hal ini disampaian Raden Tedy, karena cukup pengusaha UMKM yang mengeluh dan memberikan informasi kondisi distribusi LPG Subsidi serta saran dari UMKM.
‘’Kadin Indoenesia sebagai mitra Pemerintah, akan pro aktif memberi masukan dan usulan, dimana juga kami akan membantu dari sisi literasi pendaftaran di MyPertamina serta pembuatan ijin usaha, terutama NIB di OSS, untuk menyikapi kebijakan distribusi LPG Subsidi kedepan,’’ urai Raden Tedy menutup sesi wawancara.
[nug/rel]